Selasa, 12 Juni 2012

Mudamu Tindakanmu

Generasi muda bukanlah generasi yang hanya pandai bicara dan menghujat yang dianggap menyimpang dari jalur iman. Generasi muda yang idealis juga bukanlah yang tersingkir atau menyingkir, justru harus jadi motorik dalam perubahan ke arah yang lebih baik tapi tidak lepas dari kaca realita. Namun yang terjadi sekarang generasi muda hanya mampu koar-koar yang tak jelas ujungnya dan menganggap dirinya pada jalur yang benar. Enggan menerima kritikan malah bersilat lidah seakan-akan telah memahami persoalan-persoalan yang terjadi. Lantas akan menjadi apa? jika di sebuah negara hanya terisi generasi muda yang seperti itu.


Saya pikir semua butuh proses, tapi bukan yang instan atau terlalu lama. Namun dengan proses yang tepat, tidak terlalu over ataupun terlalu singkat.

Joke

Hantu Miskin

Di malam satu suro si Onci dan Otong ngobrol bareng di rumahnya si Oncom. Mereka menceritakan tentang yang seram-seram hingga buat bulu kuduk berdiri, namun si Oncom tiba-tiba menyeloteh dengan candaan.
oncom: "eh... ci.. tong... kalian pada takut hantu nggak sih??"
"jelas takutlah... com..!!! serem tau..." Onci dan Otong serempak menjawab,
oncom: "ngomong-ngomong soal hantu.. aku punya tebak-tebakan... gini 'hantu...hantu apa yang miskin??'"
onci: "pocong....!!!"
oncom: "salah...."
otong: "kuntilanak...."
oncom: "salah...."
onci: "lalu hantu apa com...."
oncom: "ok aku jawab... hantu yang miskin itu SUSTER NGESOT, coba kalian pikir... kalau dia kaya kan nggak perlu NGeSoT...ngesot segala, pasti udah beli kursi roda.."
onci dan otong; %^#@??.....


Belajar Bahasa Inggris

Suatu hari Bu guru Nina mengajar bahasa Inggris di kelas enam SD. Muridnya kira-kira ada 36 siswa.
bu guru: "anak-anak... pelajaran hari ini adalah bahasa Inggris"
anak-anak: "asyiikk...", sambutan dari murid-murid yang antusias.
bu guru: "pelajaran pertama adalah perkenalan dan menyebut pekerjaan orang tuanya pakai bahasa Inggris... perkenalannya maju kedepan"
siswa 1: "my name is Vivi... my father job is Doctor"
siswa 2: "my name is Shafira... my father job is teacher"
siswa 3: "my name is Dodo...  my father job is farmer".... dst sampai siswa ke 35, namun ada satu siswa yang tidak mau maju. Bu guru Nina menanyakan padanya.
bu guru: "Vita... kenapa kamu tidak mau maju kedepan?"
Vita: "maaf... bu guru.. bukan aku tidak mau maju tapi aku tidak tau bahasa inggrisnya pekerjaan ayah ku buu..."
bu guru: "emang pekerjaan ayah vita apa?"
vita: "tukang manjat kelapa bu...."
bu guru: ##@#$%...//?
 



Jumat, 08 Juni 2012

Bidan Modern vs Bidan Herbal

Terlintas ingin menulis tentang kedua istilah tersebut yaitu bidan modern dan bidan herbal. kalau mengenai bidan modern tentu sudah familier yaitu seorang bidan yang bertugas di rumah sakit untuk menolong persalinan, yang sebelumnya sudah mengenyam pendidikan kebidanan di perguruan tinggi. Nah bagaimana dengan bidan herbal, tentu bertanya-tanya dalam hati dan kedengarannya terkesan lucu, masa’ ada-ada saja bidan herbal. Baiklah langsung saja, sebenarnya bidan herbal itu tugasnya juga sama dengan bidan modern sebagai penolong persalinan akan tetapi tidak terikat di suatu instansi atau rumah sakit. Ia bertugas dikala ada panggilan untuk persalinan, bidan herbal ini menyebar di daerah pedesaan dan pelosok-pelosok yang mayoritas penduduknya itu kalangan bawah (rakyat miskin). Mereka sering menyebut dengan istilah dukun bayi, jadi bidan herbal itu adalah dukun bayi. Bidan herbal ini memperoleh ilmu persalinannya dari turun temurun nenek moyang mereka, tanpa melalui pendidikan formal.

Sedikit menelisik bukan karena masyarakat tidak percaya pada bidan modern tapi tahu sendiri mereka sering terkendala pada financial, hasil mereka seringnya cukup untuk makan saja. Jika mereka melakukan persalinan di rumah sakit tentu akan mengeluarkan biaya yang cukup tinggi nah kalau dengan bidan herbal bisa dengan biaya yang murah. Apalagi zaman sekarang, jarang ada bidan yang mengabdi ke masyarakat secara cuma-cuma. Treatment antara bidan modern dengan bidan herbal mempunyai risiko yang berbeda tapi itu kembali pada individu masing-masing, apakah percaya pada bidan modern ataukah bidan herbal.

ok guys… itu sedikit kata-kata sekedar menuangkan isi dalam pikiran :)

Dipandang Sebelah Mata


Sebuah tema yang tak asing dalam benak kita yaitu “dipandang sebelah mata”. Bisa juga dianggap ada tapi tiada, banyak versi juga dalam menginterpretasikan kalimat tersebut. Namun banyak yang menganggap bahwa kalau dipandang sebelah mata adalah hal yang tidak mengenakkan atau dalam arti menjadi yang termajinalkan. Ok guys.. jangan pernah berkecil hati jika dipandang sebelah mata, setidaknya masih mau memandang dari pada tidak sama sekali. Tetaplah positif thinking kemungkinan mata satunya masih sakit atau kelilipan jadi tidak bisa memandang dengan kedua matanya.
Ingatlah guys... jangan pernah memposisikan diri seperti yang orang lain katakan karena mereka tidak tahu tentang  yang sebenarnya, jadi hanya mampu berkomentar tanpa alasan secara konkrit. Dan hanya penilaian subyektif  saja, semua itu tergantung korelasi mereka terhadap kita.

Sabtu, 02 Juni 2012

Cerpen Aneh

Malam itu begitu mencekam hingga membuat Dhila kedinginan, sunyi senyap seperti rumah tak berpenghuni. Dhila yang hanya sendirian di rumah karena kedua orang tuanya sedang ada kerjaan di luar kota. Akhirnya Dhila memutuskan untuk menelepon Syilla teman sekolahnya untuk datang ke rumahnya.
"kriing...kriing...kriing..."
"hallo.. ini siapa?", tanya Syilla saat mengangkat teleponnya
"ini Dhilla... syill.. kamu lagi sibuk tidak, kalau tidak sekarang ke rumahku ya? aku sendirian di rumah nih.. mana sepi sekalii...", jelas Dhilla kepada Syilla.
"baiklah Dhill... aku akan ke rumahmu sekarang, kebetulan aku tidak sibuk apa-apa.."
"okey... aku tunggu ya, makasih Syilla.. bye...bye..", Dhilla mengakhiri teleponnya.
Malam itu masih pukul 08.05, malam yang belum larut. Dengan motor maticnya Syilla pergi ke rumah Dhilla, jaraknya tidak terlalu jauh cukup sekitar 15 menit sudah sampai di rumah dhilla. Syilla mengendarai  motor maticnya dengan pelan-pelan, maklum jalannya cukup ramai. Sepanjang jalan menuju rumah Dhilla, Syilla selalu dimanjakan dengan keindahan lampu-lampu kota yang indah, ada yang warna-warni ada yang kerlip-kerlip ada yang berbentuk menyerupai binatang atau tumbuhan. Sungguh indah memang malam yang penuh dengan hiasan lampu-lampu.
Setelah sekitar 15 menit akhirnya Syilla sampai di rumah Dhilla.

Selesai....

Fenomena Cinta

Kini aku menemukan fenomena cinta yang tidak masuk akal. Kisah sepasang kekasih yang masih menjaga cintanya meskipun dibatasi oleh jarak yang sangat jauh, komunikasinya hanya lewat kecanggihan teknologi sekarang ini, seperti lewat handphone seluler, jejaring sosial dan lain sebagainya. Ya itulah cinta  terkadang bisa membuat orang lupa akan apa yang ada didepannya atau lupa akan dunia yang sesungguhnya. Kecanggihan teknologi sekarang ini memanjakan manusia untuk hidup dalam dunia maya saja. seperti contohnya dalam transportasi umum, orang yang duduk bersebelahan terlihat terpaku diam dengan gadgetnya tapi ia sedang aktif di dunia maya, entah itu becanda... entah itu diskusi... entah itu menyatakan cinta... yah ia asyik dengan dunianya sendiri seperti halnya orang autis. Sedang orang yang ada disebelahnya terabaikan... sekarang tidak bisa dipungkiri jika interaksi sosial semakin menurun.

Itu baru salah satu contoh, nah contoh yang lain yaitu seseorang merayakan ultah kekasihnya yang berada di kejauhan. Dengan membuat kue sendiri... menyalakan lilin sendiri... meniup lilin sendiri... seakan-akan kekasihnya berada didekatnya. Aku tidak habis pikir, ini cinta apa kebodohan? nampak beda-beda tipis memang tapi itulah fenomena cinta. 


"Cinta memang tidak masuk akal yang terpenting bagi mereka adalah penunjukkan kasih sayang"